LAPORAN PRAKTIKUM
BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA
PENGOLAHAN TANAH
Disusun Oleh :
Nur Cholis Majid (C1003032)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
POLITEKNIK BANJARNEGARA
2012
I.
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Mahasiswa mampu
melaksanakan penolahan taah pada lahan tanaman budidaya
1.2 Dasar teori
Sebagai tempat pertumbuhan tanaman, maka tidak
mengherankan jika perhatian manusia terhadap tanah mula-mula selalu dihubungkan
dengan pertumbuhan tanaman. Menurut Hardjowigeno (1993), tanah merupakan
kumpulan benda alam di permukaan bumi yang mengalami modifikasi atau bahkan
dibuat oleh manusia dari bahan bumi yang mengandung gejala-gejala kehidupan,
dan mampu menopang pertumbuhan tanaman yang didalamnya meliputi horizon-horizon
tanah yang terletak diatas bahan batuan. Kondisi tanah pada suatu lahan
memiliki tingkat kesuburan yang berbeda-beda. Tingkat kesuburan tersebut
dipengaruhi oleh factor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah.
Faktor-faktor pembentukan tanah, diantaranya yaitu (Hardjowigeno, 1993):
a. Iklim,
yang menentukan reaksi-reaksi kimia dan sifat fisis didalam tanah. Iklim
memiliki hubungan dengan kandungan bahan organik.
b. Jasad
hidup, yang memegang peranan besar dalam pembentukan tanah yaitu vegetasi bahwa
kondisi lingkungan yang berbeda. Jenis vegetasi mempengaruhi pula jumlah unsur
hara.
c. Bahan
induk, dimana perkembangan suatu tanah akan tergantung pula pada jenis bahan
induk yang mementukan sifat-sifat fisis dan kimia dari tanah yang dihasilkan.
d. Topografi,
yang mempengaruhi perkembangan pembentukan profil tanah yaitu jumlah curah
terabsorbsi dan penyimpanannya didalam tanah, tingkat perpindahan tanah oleh
erosi dan arah gerakan bahan-bahan dalam suspensi atau larutan dari suatu
tempat ketempat lain.
Waktu, jika waktu telah cukup maka tanah yang matang
dapat memiliki differensiasi profil yang mantap. Lama waktu yang dibutuhkan
tanah untuk pembentukan horizon-horizon tergantung pada faktor-faktor lain yang
berhubungan seperti iklim, sifat bahan induk, binatang-binatang dalam tanah dan
topografi. Selain dari pada factor diatas, beberapa tindakan manusia juga
ditujukan untuk menjadikan kondisi tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman.
Sehingga pada dasarnya kegiatan Tujuan pengolahan tanah yaitu untuk menyiapkan
tempat pesemaian (seed bed), memberantas gulma, memperbaiki kondisi tanah untuk
penetrasi akar, infiltrasi air dan peredaran atau aerasi dan atau menyiapkan
tanah untuk irigasi permukaan. Pengolahan tanah juga ditujukan secara khusus
seperti pengendalian hama, menghilangkan sisa-sisa tanaman yang mengganggu
permukaan tanah, pengendalian erosi dan penyampuran pupuk, kapur dan pestisida
dalam tanah Menurut intensitasnya, pengolahan tanah dapat dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu (Aak, 1983):
a. No
tillage (tanpa olah tanah),
b. Minimum
tillage (pengolahan tanah minimal, hanya pada bagian yang akan ditanami), dan
c. Maksimum
tillage (pengolahan intensif, pada seluruh lahan yang akan ditanami).
II.
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
a.
Cangkul,
b.
Mini Traktor,
c.
Hand Traktor
d.
Lahan areal
2.2 Pelaksanaan
a.
Pilih areal tanaman budidaya yang akan
dilakukan penolahan tanah
b.
Bersihkan lahan dari gulma yang ada
c.
Lakuakan pengolahan tanah menggunakan
traktor
d.
Lahan dibuat bedengan sesuai dengan
kebutuhan
e.
Seminnguu sebelum tanah lahan diberi
pupuk dasar dan ditambahkan pestisida hayati Gliocladium sp. Ntuk lahan tanaman
cabai
f.
Lahan tertenu dapat menggunakan mulsa
plastic hitam perak
g.
Lahan siap untuk ditanaman dengan
berbagai komoditi.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil
No
|
Kegiatan
|
Alat
|
Keterangan
|
a.
|
Pengemburan lahan
|
·
Mini traktor
·
Cangkul
|
-
|
b.
|
Pembuatan bedengan
|
·
Cangkul
|
-
|
c.
|
Pemberian pupuk dasar
|
-
|
·
Menggunakan pupuk kandang
·
Pemberian dengan cara disebar
|
d.
|
Penutupan bedengan
|
·
Mulsa
·
Gunting
·
Patok
|
-
|
3.2
Pembahasan
Pengolahan
lahan dalam budidaya tanaman hortikultura berperan sangat penting bagi
produktifitas tanaman hortikultura, karena tanah atau lahan merupakan media
yang dipakai untuk tumbuh dan memperoleh nutrisi serta unsur hara yang berguna
bagi keberlangsungan tumbuhnya suatu tanaman yang dibudidayakan. Tidak semua
unsure yang diharapkan atau dibutuhkan oleh tanaman terdapat di tanah akan
tetapi ada beberapa harus idsuplai olehmanusia diantaranya adalah unsure hara
mikronya.
Dalam pengolahan lahan
untuk membudidayakan suatu tanaman terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi
anatara lain seperti :
a. Tanah
berstruktur remah/gembur dan kaya akan bahan organik
b. Derajat
keasaman (PH) tanah antara 5,5 - 7,0
c. Tanah
tidak becek/ ada genangan air
d. Lahan pertanaman terbuka atau tidak ada
naungan.
Dari beberapa syarat diatas terkadang tidak terdapat
disemua lahan yang akan dijadikan media untuk membudidayakan tanaman maka harus
disuplai melalui pupuk yang dibutuhkan tanah baik pupuk oraganik atau pupuk
kimiawi
Dalam pengolahan lahan terdapat teknik-tekniknya,
supaya lahan yang akan dipakai untuk membuat lahan budidaya dapat sepenuhnya
mendukung pertumbuhan tanaman budidaya, diantaranya;
a. Satu
minggu sebelum tanam lahan sudah siap, meliputi mencangkul/ bajak dan pembuatan
bedengan. Pembutan bedengan bertujuan supaya tanah dengan aliran air tidak
sejajar, karena bila musim hujan air sejajar dengan tanaman akan menggenang
ditanah dan dapat merusak tanaman yang dibudidayakan.
b. Ukuran
bedengan tinggi ± 30 cm, lebar 1-1,5 m dan panjang sesuai kebutuhan petakan
dengan jarak antar bedengan + 30 cm. Tinggi dan luas lahan harus ditentukan
supaya tidak terjadi kesulitan saat proses pertumbuhan tanaman.
c. Berikan
pupuk kandang dengan dosis 20-30 ton/ ha. Pemberian pupuk bertujuan menambah
unsure hara pada tanah.
d. Tutup
bedengan dengan mulsa dari plastik dapat dipasang setelah dilakukan. Hal ini
untuk mengurangi pertumbuahan gulma, dan melindungi dari serangan oraganisme
pegganggu tanaman.
IV.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pengolahan lahan pada dasarnya bertujuan untuk
mempermudah nantinya proses pertumbuhan, serta untuk membunuh nberbagai
oraganisme yang dapat membahayakan bagi tanaman. Pengolahan lahan bukan hanya
sekedar penggemburan lahan akan teteapi juga pemberian pupuk dasar sebagai penambah
unsure hara yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
Pengolahan lahan mendukung keberhasilan dari
produktifitas suat budidaya tanaman hortikultura karena pada tanah yang
digunakan sebagai media terdapat berbagai unsure hara serta baik unsure hara
makro maupun mikro, akan tetapi unsure hara mikro cenderung sangat sedikit maka
harus mendapat suplai tambahan dari manusia.
DAFTAR PUSTAKA
http://ayobertani.wordpress.com/2009/04/17/teknik-budidaya-sayuran-Hortikultura/. Diakses pada tanggal 27 Juni 2012
http://ediskoe.blogspot.com/2008/09/sayuran-keluarga-sayuran.html. Diakses pada tanggal 27 Juni 2012
http://indoagrow.wordpress.com/2012/02/12/budidaya-cabai-kriting/. Diakses pada tanggal 27 Juni 2012
http://daunmudha.blogspot.com/2010/02/pengolahan-tanah.
diakses pada tanggal 25 Juni 2012